Bogor – Jalan KH Sholeh Iskandar, salah satu ruas utama dan tersibuk di Kota Bogor, kembali menjadi sorotan akibat tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi sepanjang tahun 2025. Berdasarkan data yang dihimpun Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bogor Kota, tercatat puluhan kecelakaan telah terjadi sejak awal tahun, beberapa di antaranya menyebabkan korban luka berat hingga meninggal dunia.
Jalan yang dikenal dengan kepadatan lalu lintasnya ini kini ditetapkan sebagai salah satu kawasan rawan kecelakaan oleh pihak kepolisian. Beragam faktor menjadi penyebab, mulai dari kondisi jalan, kepadatan kendaraan, hingga kelalaian pengemudi.
Salah satu kasus terbaru terjadi pada 23 April 2025 lalu, saat seorang pengendara sepeda motor Honda Vario mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Sholeh Iskandar, tepatnya di dekat Depo Bangunan. Pengendara yang datang dari arah Yasmin menuju BORR tersebut kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan. Petugas menduga kecelakaan ini disebabkan oleh microsleep atau kantuk sesaat saat mengemudi.
AKP Santi Marintan, Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota, menyatakan bahwa korban mengalami luka ringan dan langsung mendapatkan penanganan medis di rumah sakit terdekat. “Microsleep masih menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan tunggal, terutama di pagi atau malam hari,” jelasnya.
Lebih tragis, kecelakaan maut terjadi pada 24 April 2025 melibatkan dua pelajar bersaudara. Mereka mengendarai sepeda motor Honda Spacy dan menabrak truk Hino yang tengah parkir di badan jalan. Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 06.40 WIB itu menewaskan sang kakak yang masih duduk di bangku SMA, sementara adiknya yang masih SMP mengalami luka ringan.
Menurut laporan polisi, sepeda motor datang dari arah Yasmin dan tiba-tiba oleng sebelum akhirnya menghantam bagian belakang truk. Truk yang parkir tanpa rambu peringatan tersebut menjadi sorotan karena mempersempit badan jalan, sehingga menambah risiko kecelakaan.
Menanggapi tingginya angka kecelakaan, Satlantas Polresta Bogor telah memasang sejumlah spanduk dan rambu peringatan di titik-titik rawan seperti Jalan Sholeh Iskandar, Jalan Tajur, dan Jalan KS Tubun. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi dan edukasi kepada para pengguna jalan.
Selain itu, kepolisian juga menggencarkan sosialisasi langsung ke masyarakat, khususnya pengendara roda dua dan pelajar, agar lebih berhati-hati saat melintasi kawasan padat lalu lintas.
Pemerintah Kota Bogor pun disebut tengah mengevaluasi kebutuhan rekayasa lalu lintas dan peningkatan fasilitas pejalan kaki di sepanjang Jalan Sholeh Iskandar. Rencana pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) juga masuk dalam pembahasan karena dinilai penting untuk keselamatan warga, terutama pelajar dan lansia.
Jalan KH Sholeh Iskandar merupakan penghubung vital di Kota Bogor dan kerap digunakan masyarakat untuk menuju pusat kota maupun kawasan komersial di sekitarnya. Namun, tingginya tingkat kecelakaan di jalur ini menjadi alarm keras bagi semua pihak.
Kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat diharapkan terus bersinergi dalam menciptakan keamanan berlalu lintas. Pengawasan terhadap parkir liar, perbaikan marka jalan, serta peningkatan kesadaran berkendara aman menjadi kunci dalam menekan angka kecelakaan di masa mendatang.













