Jembatan Penghubung Citeureup dan Sukamakmur Bogor Amblas, Warga Kesulitan Akses

JabarNews.id | BogorayaNews: Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor pada Kamis sore, 27 Februari 2025, menyebabkan amblasnya jembatan penghubung antara Kecamatan Citeureup dan Sukamakmur. Kerusakan jembatan ini berdampak besar pada mobilitas warga, terutama mereka yang bergantung pada jalur tersebut untuk bekerja, bersekolah, dan menjalankan aktivitas ekonomi sehari-hari.

Menurut laporan warga setempat, hujan lebat mulai turun sejak siang hari dan terus berlanjut hingga sore. Derasnya aliran air di bawah jembatan mempercepat erosi pada bagian pondasi hingga akhirnya membuat sebagian besar struktur jembatan ambruk. Beberapa warga yang melintas sempat melihat retakan di permukaan jembatan sebelum akhirnya amblas sepenuhnya.

“Saya baru saja melewati jembatan ini pagi tadi, dan waktu sore hujan deras, tiba-tiba jembatannya sudah putus,” ujar Rahmat, seorang warga Citeureup yang biasa menggunakan jalur tersebut untuk bekerja di Sukamakmur.

Amblasnya jembatan ini membuat akses kendaraan roda dua maupun roda empat terputus total. Sejumlah pengendara yang terlanjur sampai di lokasi terpaksa berbalik arah mencari rute alternatif yang lebih jauh.

Bagi masyarakat sekitar, jembatan ini merupakan akses utama yang menghubungkan dua kecamatan dan menjadi jalur penting bagi para pekerja, pedagang, serta anak sekolah. Putusnya jembatan ini mengakibatkan banyak warga harus menempuh perjalanan lebih lama karena harus mencari jalan alternatif yang jaraknya lebih jauh dan medannya lebih sulit.

“Saya biasanya hanya butuh 20 menit untuk sampai ke pasar di seberang, tapi sekarang harus memutar hampir satu jam perjalanan,” keluh seorang pedagang yang setiap hari melintasi jembatan tersebut untuk berdagang di pasar kecamatan sebelah.

Selain itu, beberapa warga juga khawatir dengan distribusi barang dan bahan pokok yang bisa terganggu akibat akses yang terhambat. Banyak kendaraan pengangkut hasil pertanian dan kebutuhan pokok yang biasanya melintas di jalur ini terpaksa mencari jalan lain, yang bisa berdampak pada kenaikan harga barang di pasar lokal.

Menanggapi kejadian ini, pihak berwenang segera turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan memasang rambu peringatan agar warga tidak nekat melintas di jembatan yang telah amblas. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor telah mengirim tim untuk menilai tingkat kerusakan serta menentukan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk perbaikan.

“Kami sedang melakukan kajian teknis mengenai penyebab amblasnya jembatan ini dan berupaya segera melakukan perbaikan agar akses bisa kembali normal secepat mungkin,” ujar seorang pejabat dari Dinas PUPR.

Sementara proses perbaikan belum dimulai, warga yang biasa menggunakan jalur ini diarahkan untuk menggunakan jalan alternatif. Namun, banyak yang mengeluhkan bahwa rute pengganti ini lebih jauh dan kurang layak dilalui karena kondisi jalan yang berbatu dan tidak rata.

Masyarakat berharap agar pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki jembatan yang rusak. Mereka juga meminta agar pembangunan infrastruktur lebih diperhatikan agar kejadian serupa tidak terulang, mengingat kawasan ini sering terdampak cuaca ekstrem yang menyebabkan kerusakan jalan dan jembatan.

“Kami berharap pemerintah bisa cepat membangun kembali jembatan ini. Jangan sampai kami kesulitan akses dalam waktu lama,” ujar seorang warga yang terdampak.

Selain itu, warga juga mengusulkan adanya pembangunan jembatan dengan struktur yang lebih kokoh dan tahan terhadap cuaca ekstrem agar dapat bertahan lebih lama.

Untuk sementara waktu, masyarakat diminta untuk berhati-hati dalam memilih rute perjalanan dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan hingga perbaikan jembatan selesai dilakukan. (RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *