JabarNews.id | BogorayaNews: Pemerintah Kota Bogor memutuskan untuk membatalkan program penyediaan makanan bergizi gratis yang sebelumnya direncanakan dan mengalihkan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk perbaikan sejumlah sekolah yang mengalami kerusakan. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan kebutuhan yang lebih mendesak dalam sektor pendidikan, terutama dalam hal infrastruktur sekolah yang memerlukan perbaikan segera.
Kondisi beberapa sekolah di Kota Bogor yang mengalami kerusakan cukup parah menjadi perhatian utama pemerintah. Banyak bangunan sekolah yang mengalami kerusakan pada atap, dinding, serta fasilitas penunjang lainnya yang dapat membahayakan keselamatan siswa dan tenaga pengajar. Oleh karena itu, pemerintah melihat bahwa penggunaan anggaran untuk memperbaiki sekolah-sekolah ini menjadi prioritas yang lebih mendesak dibandingkan dengan program makan bergizi gratis.
Wakil Wali Kota Bogor terpilih, Dedie Rachim, menjelaskan bahwa efisiensi anggaran merupakan bagian dari kebijakan yang harus diambil untuk memastikan penggunaan dana pemerintah benar-benar memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. Menurutnya, perbaikan sekolah yang rusak akan berdampak lebih luas dalam jangka panjang karena akan menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan nyaman bagi siswa.
Dedie menegaskan bahwa pendidikan merupakan sektor yang sangat penting bagi masa depan generasi muda, dan oleh karena itu, memastikan fasilitas pendidikan dalam kondisi baik harus menjadi prioritas utama. Ia juga menambahkan bahwa program makan bergizi gratis yang sebelumnya direncanakan bukan berarti dihapus secara permanen, melainkan ditunda hingga ada alokasi anggaran yang lebih memungkinkan untuk menjalankannya tanpa mengorbankan kebutuhan lain yang lebih mendesak.
Sementara itu, keputusan pengalihan anggaran ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Sebagian pihak mendukung langkah pemerintah karena memahami urgensi perbaikan sekolah, terutama bagi siswa yang selama ini harus belajar dalam kondisi bangunan yang kurang layak. Namun, ada juga yang menyayangkan pembatalan program makan bergizi gratis, mengingat program tersebut dianggap dapat membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan asupan nutrisi yang lebih baik.
Pemerintah Kota Bogor memastikan bahwa langkah ini bukanlah keputusan yang diambil secara tiba-tiba, melainkan telah melalui berbagai pertimbangan serta diskusi dengan pihak terkait. Pemerintah juga berjanji akan mencari solusi alternatif untuk tetap bisa menjalankan program-program kesejahteraan bagi masyarakat, termasuk memastikan bahwa kebutuhan gizi anak-anak tetap menjadi perhatian dalam kebijakan-kebijakan ke depan. Pemerintah akan terus memantau kondisi sekolah-sekolah yang membutuhkan perbaikan dan memastikan bahwa anggaran yang telah dialokasikan benar-benar digunakan dengan tepat sasaran. Dengan langkah ini, diharapkan kualitas pendidikan di Kota Bogor dapat semakin meningkat dan memberikan manfaat jangka panjang bagi para siswa serta tenaga pengajar. (RED)